WAWANCARA
PEMBUATAN TAHU
Nama
: Frecilia , Kelas : 3DB11, Npm : 32111952
Kelurahan
Wanajaya, daerah cibitung, terdapat sebuah usaha industri rumah dimana yang sering
kita kenal yaitu “home industry” . home Industri yang kita kenal
sangat banyak untuk kali ini industri yang akan saya jelaskan yaitu produksi
Tahu yang dimiliki oleh pengusaha yang bernama Bapak Mustofa. Usaha yang selama
ini telah dijalaninya sangat menarik bagi saya untuk dapat mengetahui informasi
yang lebih dari pengusaha tersebut.
Berikut
wawancara saya dengan seorang pengusaha tersebut.
(F):
“Selamat siang pak, bolehkah saya mewawancarai usaha yang sedang bapak geluti sekarang ini ?
(M):
“Selamat siang , tentu boleh saja .
(F):
“Sebelumnya saya ingin bertanya pak, kira-kira sudah berapa lama bapak
menggeluti usaha pembuatan tahu ini ?
(M):
“Saya sudah lama menjalankan usaha ini , sudah hampir lebih dari 10thn.
(F):
“ Apa alasan nya sehingga bapak bisa memilih menjadi pengusaha tahu ?”
(M):
“ Karena sejak dulu saya sudah mempunyai bekal keterampilan. Saya pernah
diajarkan membuat tahu oleh saudara saya di kampung. Maka itu, saya mencoba
membuka usaha tahu disekitar daerah ini.”
(F)
: “ Apa saja bahan dan alat dasar yang bapak butuhkan untuk membuat tahu
ini, Pak?”
(M)
: “ Bahan – bahan yang dibutuhkan untuk membuat tahu ini seperti: air
bersih, kacang kedelai dan bahan penggumpal.Nah, untuk alat- alat kami memakai
penggiling kedelai, timbangan dan takaran, alat kempa, cetakan tahu, alat
penghalus dan pemanas, wajan , tampah , dan alat pengupas kedelai.
(F):
“Wah, ternyata banyak sekali ya pak, alat-alat yang dibutuhkan disini,
Sementara bahan-bahannya hanya 3 macam. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
proses pembuatan tahu?”
(M):
“ Kurang lebih selama 7 jam, dari sebelum sampai setelah menjadi tahu.”
(F)
: “ Saya ingin mengetahui cara pembuatan tahu . Bisa Bapak jelaskan kepada saya
bagaimana tahap-tahap pembuatan tahu
ini, Pak?”
(M)
: “ Pertama-tama kacang kedelainya disisihkan untuk ukuran kecil disatukan
untuk ukuran besar disatukan, lalu tahap selanjutnya adalah pencucian kacang
kedelai lalu kacang direndam selama 6 jam , selanjutnya kacang dicuci lagi selama
setengah jam ,lalu kedelai dibagi-bagikan di embleg yang terbuat dari plastik,
selanjutnya kedelai digiling hingga halus, lalu dilakukan penyaringan
menggunakan kain balacu yang sudah disiapkan, supaya seluruh bubur kedelai
menyatu dan menghasilkan ampas , ampas tersebut nantinya akan diolah lagi
berulang kali sampai ampas tersebut habis menjadi bubur kedelai, lalu air hasil
tampungan tersebut dicampur dengan asam cuka supaya menggumpal, selain asam
cuku kita juga bisa menggunakan air kelapa, lalu air asam dipisahkan dari
gumpalan putih lalu disimpan, lalu gumpalan tahu yang sudah mengendap dituang
kedalam kotak yang berukuran 50 x 60 cm dan juga dialasi dengan kain balacu
, adonan tahu kotak dikempa dalam waktu 1 menit sehingga air yang tercampur ada
pada adonan tahu yang dapat terperas habis.”
(F):
“ lalu dimana Bapak mendapatkan kacang kedelai ini, Pak?”
(M):
“Dulu saya mendapatkan kacang kedelai ini dari koperasi usaha kecil, tapi
sekarang dari impor.”
(F)
: “ Bagaimana cara Bapak menjualkan tahu-tahu ini?”
(M):
“ Tergantung dari besar kecilnya tahu. Kalau tahu yang kecil 1500 rupiah. Kalau
yang besar itu dijual seharga 2500
rupiah.”
(F):
“ Memangnya dalam sehari, Bapak membutuhkan berapa kilogram kacang kedelai ?”
(M):
“ Kami membutuhkan 70 kilogram kacang kedelai untuk membuat tahu dalam sehari.”
(F):
“ Wah, ternyata banyak sekali ya Pak, Kalau boleh saya tau berapa modal untuk
membeli bahan-bahan dalam sehari, Pak?”
(M):
“ Modalnya dalam sehari sekitar 400 ribu rupiah untuk bahan- bahannya seperti :
kacang kedelai, dan asam cuka untuk bahan penggumpal.”
(F):
“ Bagaimana dengan untung yang bapak dapatkan?”
(M)
: “ Tergantung dari pemasarannya nak, rame atau tidak. Kadang-kadang kalau rame
sekitar 600 ribu sampai 650 ribu dan kalau sepi sekitar 500 ribu per hari.
Kadang-kadang tidak menguntungkan.”
(F):
“ Dimana saja Bapak menjualkan tahu-tahu ini?”
(M):
“ Saya terkadang sering jual di pasar, di warung-warung sayur, sayur keliling,
dan menjual langsung disini.”
(F):
“ Siapa saja yang bekerja di tempat usaha bapak?”
(M):
“ Tidak tetap. Kebanyakan pekerja – pekerjanya dari tetangga bapak sendiri.”
Demikianlah
hasil wawancara saya dengan pengusaha tahu tersebut, dari wawancara ini saya mendapatkan
informasi banyak mengenai usaha tahu, dari cara pembuatan tahu, modal untuk
bahan-bahannya, keuntungan dari penjualan tahu dan sebagainya. Semoga wawancara
yang saya sajikan dapat bermanfaat bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar