Nama : frecilia , kelas : 32111952, npm : 32111952
Rabu, 06 November 2013
Senin, 04 November 2013
Ringkasan SIA dari bab 5-7
Nama : frecilia, kelas : 3DB11, Npm : 32111952
Bab
5 . Memahami dan Mendesain Data Akuntansi
Pada bab 2 sebelumnya sudah dibahas
hubungan antara kejadian dan data SIA , bab 3 membahas tentang diagram
aktifitas UML untuk memahami kejadian dan pengendalian, bab 4 membahas tentang
identifikasi resiko yang dapat terjadi pada saat kejadian berlangsung dan untuk
bab ini kita fokus untuk memahami bagimana kita memilih, menganalisa dan
mengorganisasikan suatu informasi dari tabel basis data untuk menghasilkan
informasi serta laporan yang nantinya akan digunakan oleh pengguna sendiri.
Dalam pendekatan basis data relasional kita dapat menggunakan file untuk digunakan
bersama-sama dalam sebuah aplikasi, dan basis data ini juga dapat memberikan
karakter pada setiap hubungan dimana hubungan tersebut dapat menentukan sebuah
kardinalitas.
Dalam pembuatan dokumentasi file
transaksi , kita memerlukan sebuah tabel untuk mendukung suatu proses transaksi
dimana tabel tersebut adalah tabel induk umum yang nantinya tabel tersebut akan
diperluas menjadi tabel induk kas dan buku besar untuk Barang/jasa, Agen, Kas,
dan File induk buku besar. Secara umum memang tabel induk digunakan untuk
menyimpan data yang relatif permanen tentang entitas. Tabel induk memiliki
sebuah manfaat dimana dapat menghemat waktu entri data dan ruang penyimpanan.
Selain manfaat tabel induk juga memiliki pedoman dimana pedoman tersebut untuk
mengidentifikasi tabel induk yang akan dibahas secara terperinci kemudian
dibuat diagram UML pada tahapan-tahapan normal.
Selain konsep tabel traksaksi dan tabel induk bab
ini juga akan menjelaskan 3 konsep penting dari analisis kejadian yaitu : kunci
primer, atribut terhubung, dan kardinalitas hubungan. Ketiga konsep ini yang
nantinya akan membantu piranti lunak basis data untuk mengkaitkan informasi
yang disimpan didalam tabel. Didalam atribut ada sebuah kunci utama(primary
key) dimana atribut ini memiliki khas yang sangat unik didalam sebuah record.
Selain kunci utama(primary key) ada juga Kunci asing(foreign key) dimana kunci
asing ini digunakan untuk menghubungkan satu tabel dengan tabel lainnya. Selain
primary key dan foreign key kita juga harus menentukan kardinalitas dari
keterkaitan field didalam diagram. Didalam kardinalitas ada 3 jenis
kardinalitas yaitu : 1-1 , 1-M/M-1,dan M-N.
Bab
6 . Memahami dan Mendesain Query dan Laporan
Pada bab 5 lebih difokuskan pada
organisasi data akuntansi menggunakan tabel-tabel. Dalam bab 6 berfokus pada
Query dalam basis data , sebelumnya kita harus tau apa itu Query didalam basis
data , Query adalah elemen penting dalam permintaan informasi dari basis data
relasional, dimana query dapat digunakan untuk menghasilkan laporan yang
bermanfaat dan tersusun dengan baik untuk pengguna. Ada 2 jenis cara untuk
menyatakan query yaitu : Structured query language(SQL) dan query by
example(QBE). SQL merupakan bahasa yang mencakup beberapa perintah untuk
mendapatkan data dari basis data sedangkan QBE adalah penggunaan grafis untuk
melakukan hal yang sama seperti SQL. Untuk membuat query kita harus menentukan
: atribut(field) yang kita butuhkan, lalu membuat tabel yang digunakan untuk
menyimpan informasi yang dibutuhkan, dan kriteria serta kondisi yang digunakan
untuk memutuskan record apa saja yang akan muncul.
Dalam SQL ada sebuah spesifikasi
dari SQL yang dinyatakan melalui beberapa perintah seperti SELECT, FROM, dan
WHERE. Lalu SQL juga memiliki 2 jenis tabel yaitu : query satu tabel dan query
banyak tabel. Dalam query satu tabel kita akan membuat sebuah atribut dimana
dalam atribut itu sendiri diperlukan sebuah output dimana atribut informasi
yang diinginkan tidak ditentukan dalam permintaan. Sedangkan dalam query banyak
tabel kita akan membuat penganalisaaan dan menentukan atribut apa saja yang
akan digunakan. Jadi untuk membuat suatu query itu kita harus tau atribut apa
saja yang kita perlukan dalam output query, lalu kriteria yang seperti apa
untuk menghasilkan output. Query tersebut tersusun atas banyak nya tabel data.
Dalam menentukan kriteria banyak sekali kondisi yang ada didalamnya yaitu :
Query C dan Query E, dalam SQL kriteria tersebut menghubungkan dengan operator
“AND”seperti contoh : (Tanggal_pesanan?#31/12/2005# AND
Tanggal_pesanan<#01/01/2007#) AND Judul =”Manajement information system”.
Operator AND ini adalah salah satu dari operator boolean dimana kondisi
tersebut harus benar untuk seluruh kriteria yang akan dipenuhi. Dalam QBE kita
cukup memasukkan kondisi melalui default atau Ms.Access yang dapat dihubungakan
dengan operator AND. Selain AND ada juga kondisi OR yang dapat terhubung
kedalam SQL. Selain membuat kriteria kita juga harus membuat kerangka untuk
membuat desain Query yang akan kita gunakan.
Dalam bab ini kita juga membahas
tentang jenis – jenis laporan yaitu seperti : Laporan kejadian dan laporan
keringkasan kejadian , dimana dalam laporan kejadian kebanyakan laporan
memiliki header laporan header halaman, footer halaman, dan footer laporan
untuk isi utama data yang akan disajikan dalam laporan. Dalam laporan kejadian
ini ada 4 model laporan dimana itu semua berdasarkan dari organisasi data pada
laporan tersebut seperti : daftar sederhana, perincian yang dikelompokkan
ringkasan, dan data entitas tunggal. Sebelumnya kita harus mengerti dulu setiap
transaksi yang ada dalam SIA kita , barulah kita membuat laporan sederhana
(sebuah laporan dari daftar transaksi penjualan) , Laporan perincian yang
dikelompokkan(daftar penjualan transaksi yang dikelompokkan serta diurutkan
sesuai dengan jenis produk penjualan), Laporan ringkasan dimana ringkasan ini
hanya memberikan ringkasan angka-angka penjualan seperti total penjualan untuk
setiap penjualan produk dalam masing-masing transaksi dan laporan yang terakhir
yaitu laporan entitas tunggal seperti faktur penjualan yang dirincikan dalam
satu kejadian.
Setelah ke 4 model laporan tersebut
dalam bab ini juga kita dapat mengklasifikasi sebuah laporan berdasarkan
penyajian data dalam laporan tersebut seperti adanya tata letak laporan, isi
laporan dan organisasi laporan. Dalam sebuah laporan , SIA juga memiliki daftar
acuan(reference list) dimana acuan tersebut diambil dari laporan data dan juga
dari tabel induk. Data acuan tidak dipengaruhi oleh kejadian , oleh karna itu
informasi mengenai saldo tidak akan dimasukkan pada laporan data acuan. Selain data
acuan bab ini juga memiliki laporan status(Status report) yang menyediakan data
secara ringkas mengenai barang dan jasa. Laporan status memiliki 3 jenis :
Laporan status perincian berkelompok yang menampilkan data ringkasan dalam
beberapa data acuan, laporan ringkasan status yaitu daftar data acuan dan juga
data ringkas mengenai barang, lalu yang terakhir laporan status satu
barang/jasa/agen dimana laporan ini biasa menyediakan data yang terperinci
mencakup data acuan dan data ringkasan untuk satu entitas seperti pelanggan,
pemasok, atau unsur persediaan.
Bab
7 . Memahami dan Mendesain Formulir
Pada bab 7 ini yang akan dibahas yaitu
tentang memahami dan mendesain formulir input yang digunakan untuk
memasukkan data kedalam SIA. Sebagai pengguna
SIA para akuntan harus lebih dulu memahami formulir-formulir SIA dari isi,
organisasi dan fitur interaksi antara pengguna. Dalam merancang formulir para
akuntan harus lebih cermat terhadap desain yang telah dibuat sama seperti
membuat entri data yang lebih efisien dan akurat. Seperti yang sudah dijelaskan
sedikit bahwa akuntan harus lebih dulu memahami formulir dalam SIA untuk itu
akuntan memerlukan formulir input seperti isi dan organisasi, formulir input
tersebut sangat penting dan sangat diperlukan oleh akuntan untuk memasukkan
pesanan pelanggan secara langsung kedalam tabel entri pesanan dimana entri
pesanan memiliki 4 tabel. Untuk mencatat pesanan kita harus menambahkan record
ke tabel pesanan dan juga record tambahan untuk mencatat setiap barang yang
akan dipesan.
Dalam membuat entri data kita juga
harus menganalisa kejadian tersebut dan menganalisa formulir tersebut agar informasi
yang dibutuhkan dapat diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan karena daftar
kejadian yang dibuat pasti memerlukan informasi dari tabel induk. Ada keterhubungan
antara formulir input dan tabel dimana satu formulir dicatat dalam satu tabel. Dalam
bab ini juga dijelaskan jenis-jenis dari formulir input seperti : formulir
entri satu record , formulir entri bentuk tabel dan formulir entri
multitabel.Formulir entri satu record hanya menampilkan satu record data pada
satu waktu contoh nya seperti menampilkan record yang sudah masuk pada hari dan
jam yang sama. Kelebihan dari formulir ini yaitu dapat digunakan untuk
menambah, menghapus atau memodifikasi data disatu record dalam satu tabel. Lalu
formulir entri bentuk tabel digunakan untuk menyediakan desain contohnya sebuah
kerja lembar kerja yang digunakan untuk memasukkan banyak record didalam satu
tabel. Untuk jenis formulir ini sering kali dipakai untuk mencatat beberapa
kejadian, setelah itu ada juga formulir entri multitabel yang digunakan untuk
menambahkan data lebih dari satu tabel. Contoh nya untuk mencatat pemesanan secara
rinci pastinya jika seprti itu data yang kita pakai akan lebih dari satu tabel.
Untuk membuat entri data dalam formulir bab ini punya caranya yaitu : mengetik
data internal, memilih data yang akan dimasukkan dengan menggunakan tabel
pencaharian, tombol radio, atau kotak cek, lalu memindai kode batang produk
atau kartu identifikasi pelanggan, dan yang terakhir memasukkan data dengan
menggunakan formulir di situs web perusahaan.
Kebutuhan akan adanya dormulir
dilihat pada data apa saja yang kita perlukan untuk membuat formulir tersebut,
dan bagaimana data tersebut dapat dikumpulkan. Untuk lebih memahami bagaimana
data dapat dikumpulkan didalam sebuah perusahaan yaitu salah satu cara
menggunakan UML case dimana UML case ini dapat digunakan untuk membuat model
interaksi antara pengguna dan juga sistem, dalam proses UML case ini dapat
memungkinkan terjadi data akan dimasukkan disebuah formulir layar komputer dengan
menggunakan konsep use case yang dijadikan sebagai alat dokumentasi pada bab
ini. Use case juga pasti memakai diagram dimana diagram use case itu sendiri
artinya penyajian grafis yang dapat dijadikan daftar use case disuatu aplikasi.
Setiap use case dapat diidentifikasi dengan beberapa kata seperti “masukkan pesanan”
pasti yang akan tampak adalah sebuah simbol yang berbentuk oval. Untuk membantu
mengembangkan cara kerja diagram use case memerlukan kerangka kerja seperti
CRUD dimana kerangkat ini dapat menunjukkan fungsi-fungsi dasar yang diperlukan
oleh sistem manajemen basis data. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa
penggunaan formulir untuk memasukkan data dapat menjadi lebih efisien
dibandingkan dengan memasukkan data secara langsung ke tabel data dari hasil
tersebut akan timbul peluang untuk menerapkan pengendalian internal pada proses
entri yang lain. Ada banyak macam bentuk dalam penyediaan setiap fitur. Pola yang
dibuat akan digunakan untuk mendokumentasikan isi dari organisasi tersebut. Oleh
karna itu pada bab 8 ini juga akan menekankan organisasi dari aktivitas
informasi dan hubungan antarmodul akuntansi seperti pembelian, penyediaan, dan
buku besar.
Sumber : Sistem Informasi Akuntansi
Dasaratha V. Rama & Frederick L. Jones
Sumber : Sistem Informasi Akuntansi
Dasaratha V. Rama & Frederick L. Jones
Langganan:
Postingan (Atom)